2. Audience Research, Customer Avatar & STP

-

 

2. Audience Research, Customer Avatar & STP

Jawaban quiz sebelumnya:

✅B. 4P digunakan untuk produk berbentuk barang, sementara 7P lebih cocok untuk produk berbentuk jasa

4P (Product, Price, Place, Promotion) lebih cocok untuk bisnis yang menjual barang fisik, sementara 7P menambahkan People, Process, dan Physical Evidence untuk bisnis berbasis jasa yang lebih berfokus pada pengalaman pelanggan.

Bagian 1: Audience Research



Pendahuluan

Tanpa riset audiens yang tepat, bisnis berisiko berbicara kepada orang yang salah, menggunakan pesan yang tidak relevan, dan membuang-buang anggaran tanpa hasil yang maksimal. Dengan mengenali siapa target audiens kita, apa kebutuhan mereka, serta bagaimana mereka berperilaku, kita bisa menciptakan strategi yang lebih tepat sasaran dan berdampak.

Jenis Audience Research

A. Riset Primer

Riset langsung dengan mengumpulkan data dari pelanggan potensial, misalnya:

✔ Wawancara pelanggan

✔ Survey atau polling

✔ Observasi langsung

B. Riset Sekunder

Menggunakan data yang sudah ada untuk mendapatkan insight, misalnya:

✔ Ulasan marketplace (dari produk sendiri atau pesaing)

✔ Diskusi di forum atau media sosial

✔ Laporan industri dan tren pasar

Segmentasi Pelanggan dalam Riset

Dalam riset pelanggan, kita dapat membagi mereka ke dalam tiga grup utama berdasarkan pengalaman mereka dengan produk atau layanan kita:

Grup 1: Orang yang Tidak Pernah Membeli

  • Mengapa mereka belum tertarik membeli?

  • Apa yang menghalangi mereka untuk melakukan pembelian?

  • Apa solusi alternatif yang mereka pertimbangkan?

Grup 2: Orang yang Pernah Membeli Satu Kali Tapi Tidak Kembali

  • Apa alasan mereka berhenti menggunakan produk atau layanan?

  • Apa hal yang mereka sukai dan tidak sukai dari produk tersebut?

  • Apakah mereka beralih ke produk lain? Jika ya, mengapa?

Grup 3: Orang yang Membeli Lebih dari Satu Kali

  • Bagaimana mereka benar-benar menggunakan produk atau layanan?

  • Apa aspek yang mereka sukai dan ingin tingkatkan?

  • Bagaimana perasaan mereka jika tidak bisa menggunakan produk ini lagi?

Cara Melakukan Wawancara Pelanggan

📋 Pertanyaan Wawancara yang Bisa Digunakan:

✅ Bagaimana kamu mengetahui tentang produk/layanan kami?

✅ Masalah apa yang sedang kamu coba selesaikan?

✅ Apa yang menghalangi kamu untuk menyelesaikan masalah itu?

✅ Apa solusi lain yang sedang kamu pertimbangkan?

✅ Apa pendapat kamu tentang produk/layanan ini?

💡 Tips Sukses dalam Wawancara:

✔ Buat wawancara terasa seperti percakapan, bukan interogasi.

✔ Beri waktu yang cukup (30-60 menit) agar pelanggan merasa nyaman berbicara.

✔ Dengarkan pelanggan dengan saksama dan ajukan pertanyaan lanjutan.

✔ Jangan hanya berbicara dengan pengguna mainstream, tetapi juga pengguna ekstrem yang dapat memberikan insight unik.

Analisis Ulasan Marketplace

Mengapa penting?

  1. Dapat mengungkapkan kelebihan dan kekurangan produk sendiri maupun pesaing.

  2. Membantu menemukan pola masalah atau kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.

  3. Bisa menjadi dasar untuk strategi pemasaran dan pengembangan produk.

Pertanyaan utama saat menganalisis ulasan:

  • Apa keunggulan kompetitor menurut pelanggan mereka?

  • Apa kekurangan mereka?

  • Bagaimana kita bisa menjadi lebih baik dari pesaing?

Kesimpulan

🔹 Riset pelanggan adalah langkah fundamental dalam membangun strategi pemasaran dan produk yang sukses.

🔹 Memahami pelanggan memungkinkan bisnis menawarkan solusi yang lebih relevan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

🔹 Wawancara, ulasan marketplace, dan analisis kompetitor adalah metode utama dalam menggali insight pelanggan.

Bagian 2: Customer Avatar

Pendahuluan

Dalam pemasaran, berbicara kepada semua orang sering kali berarti tidak benar-benar berbicara kepada siapa pun. Customer Avatar membantu kita menghindari jebakan ini dengan menciptakan gambaran spesifik tentang siapa pelanggan ideal kita—mulai dari demografi, perilaku, kebutuhan, hingga tantangan yang mereka hadapi. Dengan memahami audiens secara mendalam, kita bisa merancang strategi pemasaran yang lebih relevan, personal, dan efektif. Tanpa customer avatar yang jelas, risiko komunikasi yang kurang tepat sasaran akan semakin besar, yang berujung pada rendahnya konversi dan kurangnya loyalitas pelanggan.

Apa Itu Customer Avatar?

Customer avatar adalah gambaran ideal dari konsumen yang diharapkan akan membeli produk atau jasa kita. Ini membantu bisnis memahami siapa target mereka dengan lebih spesifik, sehingga strategi pemasaran bisa lebih tepat sasaran.

Mengapa Customer Avatar Diperlukan?

  1. Banyak bisnis mengira mereka tahu siapa target konsumennya, tetapi sering kali itu hanya asumsi.

  2. Dengan memahami customer avatar, bisnis dapat menyesuaikan strategi pemasaran, produk, dan komunikasi agar lebih efektif.

  3. Membantu mengembangkan konten yang lebih relevan dan menarik pelanggan yang benar-benar potensial.

Elemen Penting dalam Customer Avatar


Customer avatar harus mencakup beberapa aspek penting, di antaranya:

1️⃣ Demographic (Demografi)

  • Usia

  • Jenis kelamin

  • Lokasi tempat tinggal

  • Pendapatan

  • Status sosial

2️⃣ Buying Behaviour (Perilaku Pembelian)

  • Apa proses yang mereka lalui sebelum membeli?

  • Apakah mereka mencari ulasan/testimoni terlebih dahulu?

  • Faktor apa yang mempengaruhi keputusan mereka?

3️⃣ Needs (Kebutuhan)

  • Apa masalah utama yang mereka hadapi?

  • Bagaimana produk/jasa kita bisa menjadi solusi untuk mereka?

4️⃣ Feelings (Perasaan & Motivasi Emosional)

  • Apa alasan emosional mereka dalam memilih produk kita?

  • Bagaimana perasaan mereka setelah mendapatkan produk/jasa kita?

5️⃣ Social Beliefs (Keyakinan Sosial)

  • Nilai dan kepercayaan yang mempengaruhi keputusan mereka

  • Bagaimana produk kita mendukung gaya hidup atau tujuan mereka?

Kesimpulan

  1. Customer avatar membantu bisnis memahami siapa target pelanggan mereka dengan lebih dalam.

  2. Dengan mengetahui demografi, perilaku pembelian, kebutuhan, emosi, dan keyakinan sosial pelanggan, bisnis dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih efektif.

  3. Riset yang baik akan menghasilkan avatar yang lebih akurat, sehingga bisnis bisa menarik pelanggan yang tepat.

Bagian 3: STP (Segmentation, Targeting, Positioning)

Pendahuluan

Pasar itu luas dan beragam, tetapi tidak semua segmen relevan untuk bisnis kita. STP (Segmentation, Targeting, Positioning) adalah framework yang membantu kita menyaring dan fokus pada kelompok pelanggan yang paling potensial. Dengan Segmentasi, kita membagi pasar berdasarkan karakteristik tertentu, lalu memilih segmen yang paling cocok (Targeting), dan akhirnya merancang strategi Positioning untuk menempatkan brand atau produk sesuai dengan kebutuhan audiens tersebut. Dengan pendekatan ini, kita bisa membangun strategi pemasaran yang lebih tajam, efisien, dan mampu memenangkan hati pelanggan dengan pesan yang tepat.

Apa Itu STP?

STP (Segmenting, Targeting, Positioning) adalah framework pemasaran yang membantu bisnis mengenali, menargetkan, dan memposisikan produk kepada audiens yang tepat.

Kenapa STP Penting?

✅ Tidak ada produk yang cocok untuk semua orang → STP membantu menentukan siapa pelanggan yang tepat.

✅ Meningkatkan efektivitas pemasaran → Menargetkan segmen yang lebih spesifik untuk hasil lebih optimal.

✅ Membangun brand positioning yang kuat → Memastikan produk memiliki tempat unik di pasar.

Segmentasi Pasar

Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.

Contoh Segmentasi: produk skincare

Jenis Segmentasi

Hasil

Demografi

Wanita, usia 18-35 tahun

Geografi

Perkotaan (Jakarta, Bandung, Surabaya)

Psikografi

Peduli kesehatan kulit, mengikuti tren kecantikan

Behavioral

Mencari skincare yang vegan dan ramah lingkungan

Dari tabel ini, kita bisa menentukan bahwa pasar dari produk skincare ini bisa dibatasi berpatokan ke sesuai hasil jenis segmentasi. Hal ini memberikan gambaran bahwa ketika menjalankan aktivitas marketing, penting untuk mendahulukan segmen ini (sekalipun tidak menutup kemungkinan ada audiens di luar segmen ini yang juga tertarik).

Targeting (Menentukan Target Audiens)

Targeting adalah memilih segmen pasar yang paling menarik dan menguntungkan untuk difokuskan.

Faktor utama dalam menentukan target pasar:

✔ Size (Ukuran Pasar) → Apakah cukup besar untuk dijangkau?

✔ Profitability (Keuntungan) → Apakah segmen ini memiliki daya beli?

✔ Ease of Reach (Kemudahan Dijangkau) → Apakah bisa diakses melalui strategi pemasaran tertentu?

Contoh Targeting: Brand Minuman Sehat

Menargetkan usia 25-40 tahun, yang aktif berolahraga, peduli kesehatan, dan sering membeli produk organik.

Positioning (Membangun Brand Positioning di Pasar)

Positioning adalah cara brand memposisikan diri di benak pelanggan agar terlihat berbeda dari kompetitor.

3 Jenis Positioning:

Jenis Positioning

Penjelasan

Functional Positioning

Menawarkan solusi atas masalah pelanggan (misal: sabun antibakteri yang membunuh 99% kuman).

Experiential Positioning

Fokus pada pengalaman emosional yang diberikan produk (misal: parfum yang memberikan rasa percaya diri).

Symbolic Positioning

Meningkatkan citra diri, ego, atau rasa memiliki pelanggan (misal: brand fashion mewah yang melambangkan status sosial).

Contoh Positioning:
Apple: Menggunakan Symbolic Positioning, menjual eksklusivitas dan prestise.
Nike: Menggunakan Experiential Positioning, dengan kampanye inspiratif seperti "Just Do It".
Sensodyne: Menggunakan Functional Positioning, sebagai solusi untuk gigi sensitif.

Kesimpulan

  1. Segmenting membantu bisnis memahami pelanggan dan membagi mereka dalam kelompok yang lebih kecil.

  2. Targeting memilih segmen mana yang paling menguntungkan untuk dijangkau.

  3. Positioning memastikan produk memiliki tempat unik di pasar, sehingga lebih mudah diingat oleh pelanggan.

Quiz Pemahaman Bab

Apa yang paling penting dalam menentukan Customer Avatar?

A. Menggunakan asumsi pribadi tentang pelanggan.

B. Menentukan siapa yang paling mungkin membeli berdasarkan data dan riset.

C. Menargetkan semua orang agar cakupan pasar lebih luas.

D. Mengandalkan tren terbaru tanpa memahami kebutuhan pelanggan.

Kerjakan Tugas Berikut :

Dari materi video tentang Audience Research, Customer Avatar & STP, kamu diminta untuk:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 5: Teknik Lanjutan dalam Prompting AI

-
Gambar
  Bab 5: Teknik Lanjutan dalam Prompting AI Saat kita semakin sering menggunakan AI, kita mungkin menyadari bahwa hasil yang diberikan tidak selalu sempurna. Terkadang, jawaban yang dihasilkan terasa kurang tepat, kurang kreatif, atau tidak sesuai harapan. Untuk mengatasi ini, ada beberapa teknik lanjutan yang bisa kita gunakan agar AI memberikan jawaban yang lebih baik. Dalam bab ini, kita akan membahas: Few-shot & Zero-shot Prompting → Cara memberikan contoh agar AI memahami keinginan kita. Chain-of-Thought Prompting → Meminta AI berpikir langkah demi langkah agar hasil lebih akurat. Role-based Prompting → Meminta AI berperan sebagai ahli agar jawabannya lebih sesuai konteks. Agar lebih mudah dipahami, kita akan melihat contoh penerapan dalam situasi sehari-hari, digital marketing, dan pemrograman. 1. Few-shot & Zero-shot Prompting Apa Itu Few-shot & Zero-shot? Saat kita berbicara dengan AI, kita bisa langsung meminta sesuatu ( zero-shot prompting ), atau kita bisa...
Baca selengkapnya

Bab 2: Teknik Dasar dalam Prompting AI

-
Gambar
  Bab 2: Teknik Dasar dalam Prompting AI etika menggunakan AI untuk menghasilkan teks atau kode, memahami teknik dasar dalam membuat prompt yang efektif sangat penting. Prompt yang baik dapat menghasilkan output yang lebih akurat, sesuai dengan kebutuhan, dan lebih cepat dalam prosesnya. Pada bab ini, kita akan membahas berbagai teknik dasar dalam prompting AI, termasuk jenis-jenis prompt, struktur yang efektif, dan cara mengoptimalkan hasil dengan iterasi dan refinement. 1. Jenis-Jenis Prompt dan Cara Menggunakannya Tidak semua prompt bekerja dengan cara yang sama. Berikut beberapa jenis prompt yang umum digunakan: a. Prompt Instruksi Langsung (Direct Instruction Prompt) Prompt ini memberikan instruksi yang jelas dan langsung kepada AI. Contoh: ❌ "Cerita pendek tentang petualangan." (Kurang spesifik) ✅ "Buat cerita pendek 300 kata tentang seorang anak yang menemukan portal ke dunia lain di hutan belakang rumahnya." Prompt yang lebih spesifik akan menghasilkan outp...
Baca selengkapnya

Bab 3: Evaluasi dan Perbaikan Prompt

-
Gambar
  Bab 3: Evaluasi dan Perbaikan Prompt Setelah memahami dasar-dasar prompting AI, langkah berikutnya adalah mengevaluasi apakah prompt yang kita buat sudah efektif. Tidak semua prompt menghasilkan output yang optimal pada percobaan pertama. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana menilai kualitas prompt dan cara meningkatkannya melalui eksperimen dan perbandingan. Pada bab ini, kita akan membahas tiga aspek utama: Bagaimana Menilai Kualitas Prompt Meningkatkan Prompt: Teknik Eksperimen dan Perbandingan Kesalahan Umum dalam Prompting dan Cara Menghindarinya 1. Bagaimana Menilai Kualitas Prompt? Agar sebuah prompt dikatakan efektif, ada beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk mengevaluasi hasilnya: a. Relevansi dan Ketepatan Jawaban Apakah jawaban yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan? Apakah AI memahami maksud dari prompt dengan benar? Apakah informasi yang diberikan lengkap dan tidak menyimpang dari permintaan? b. Spesifisitas dan Detail Apakah output terlalu umum at...
Baca selengkapnya